Monday, June 3, 2019

Rangkuman Sistem Hormon


Sistem hormon adalah suatu sistem yang mengatur aktivitas tubuh.
Hormon adalah senyawa kimia yang disekresi oleh sistem endokrin / hormon untuk mengatur aktivitas tubuh.
Kelenjar endokrin adalah sekelompok sel yang menghasilkan atau menyekresi hormon dalam jumlah sedikit.
Organ sasaran adalah organ-organ tertentu tempat hormon disekresi secara eksositosis.
Cabang biologi yang khusus mempelajari sistem hormon adalah endokrinologi.
Tanggapan tubuh terhadap hormon lebih lambat dibandingkan dengan tanggapan tubub terhadap rangsangan saraf.
Sistem hormon yang ada pada tubuh manusia tersusun atas beberapa kelenjar endokrin, tetapi yang utama adalah tujuh buat kelenjar endokrin yang tersebar di seluruh tubuh. Ketujuh kelenjar tersebut adalah:

Kelenjar Hipofisis/Pituitari
·         Disebut juga master gland karena mampu menghasilkan berbagai hormon yang berfungsi mengatur kelenjar hormon lainnya.
·         Berukuran sebesar butir kacang kapri.
·         Terletak pada bagian dasar otak besar, yaitu persis di bawah hipotalamus.
·         Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian (lobus), yaitu:
a)      Hipofisis Bagian Anterior.
Diatur oleh dua kelompok hormon yang disekresi oleh hipotalamus, yaitu faktor pelepas dan faktor penghambat.
Hipotalamus dan hipofisis anterior dihubungkan oleh jalinan pembuluh darah.
Hipofisis anterior menyekresi beberapa jenis hormon, yaitu:
o   Somatotrophic Hormone (STH)
Disebut juga hormon pertumbuhan.
Fungsi à mengendalikan atau merangsang pertumbuhan rangka dan tubuh secara keseluruhan (tidak terjadi secara langsung, tetapi melalui perangsangan pada hati).
Pada anak-anak à kekurangan mengakibatkan pertumbuhan terhambat/kerdil (dwarfisme), kelebihan menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme).
Pada dewasa à kelebihan menyebabkan akromegali, yaitu pertumbuhan yang tidak seimbang pada tulang jari tangan, jari kaki, rahang, atau tulang hidung.
Perangsang à faktor pelepas hormon tumbuh (GRF) dari hipotalamus.
o   Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
Fungsi à mengendalikan sekresi hormon tiroksin oleh kelenjar tiroid.
Perangsang à hormon pelepas tirotrofik (TRF) dari hipotalamus.
Kelebihan à penyakit gondok.
o   Adrenocorticotrophic Hormone (ACTH)
Disebut juga hormon kortikotrofin.
Fungsi à merangsang korteks kelenjar adrenal untuk menyekresi hormon glukokortikoid.
Perangsang à faktor pelepas kortikotrofin (CRF) dair hipotalamus.
o   Follice Stimulating Hormone (FSH)
Perangsang à faktor pelepas gonadotrofin (GnRF) dari hipotalamus.
Fungsi à merangsang pertumbuhan dan perkembangan folikel-folikel di dalam ovari, merangsang sekresi estrogen oleh folikel dan merangsang pematangan sel telur di dalamnya (pada wanita), mengatur perkembangan testis dan merangsang proses spermatogenesis di dalamnya (pada laki-laki).
o   Luteinising Hormone (LH)
Perangsang à GnRF dari hipotalamus.
Fungsi à memengaruhi terjadinya ovulasi dan membentuk korpus luteum dari folikel di dalam ovarium, merangsang korpus luteum untuk menyekresi hormon progesteron (pada wanita), merangsang sel-sel Leydig di dalam testis untuk menyekresi hormon testosteron (pada laki-laki).
o   Prolaktin
Disebut juga hormon laktogenik.
Fungsi à merangsang sekresi air susu setelah melahirkan, memelihara korpus luteum.
Perangsang à secara refleks melalui proses penyusuan atau pengisapan puting.
b)      Hipofisis Bagian Intermediet.
Hipofisis intermediet menghasilkan hormon melanosit (MSH).
Sel sasaran à sel-sel melanosit yang mengandung pigmen hitam melanin.
Fungsi à tidak berperan penting pada sifat normal melanosit manusia. Namun, pada keadaan tertentu, misalnya hamil, peningkatkan sekresi MSH menyebabkan warna kulit menjadi sedikit lebih gelap.
c)      Hipofisis Bagian Posterior.
Memiliki hubungan saraf langsung dengan hipotalamus.
Hipofisis posterior menyekresi beberapa jenis hormon, yaitu:
o   Oksitosin
Sel sasaran à otot uterus dan pada sel-sel mioepitel kelenjar susu.
Fungsi à merangsang kontraksi uterus pada saat melahirkan sehingga membantu pengeluaran janin, merangsang kontraksi uterus sehingga membantu pengangkutan sperma ke sel telur, merangsang sel-sel mioepitel pada kelenjar susu untuk berkontraksi sehingga mendorong keluarnya air susu, merangsang pelepasan prolaktin.
o   ADH (Antidiuretic Hormone)
Disebut juga vasopresin.
Fungsi à menyebabkan kontraksi dinding pembuluh darah sehingga mempersempit rongga pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah di dalamnya, mengatur pelepasan air dari ginjal dengan membantu reabsorpsi air dari tubulus distal nefron.
Perangsang à meningkatnya tekanan osmosis darah akibat dehidrasi.
Kekurangan à diabetes insipidus (keluarnya air seni secara berlebihan).

Kelenjar Tiroid
·         Disebut juga kelenjar gondok.
·         Terdiri atas dua lobus.
·         Terletak di bagian leher, tepatnya di kanan kiri trakea, di dekat laring.
·         Hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid adalah:
a)      Hormon tiroksin
Disusun dari asam amino tiroksin dengan penambahan yodium yang berasal dari makanan.
Pembentukannya berhubungan dengan zat yodium. Kekurangan yodium menyebabkan penyakit gondok yang ditandai dengan pembengkakan kelenjar tiroid.
Tidak memiliki organ sasaran yang spesifik.
Fungsi à memengaruhi proses sel di seluruh tubuh, yaitu meningkatkan laju metabolisme jaringan dan laju metabolisme glukosa.
Pada anak-anak à kekurangan menyebabkan kekerdilan (kretinisme) dengan tanda-tanda penderita tidak dapat mencapai perkembangan fisik dan mental yang normal.
Pada dewasa à kekurangan menyebabkan miksedema dengan tanda-tanda penurunan laju metabolisme, berat badan yang berlebihan, kerontokan rambut, dan respons yang lambat terhadap rangsangan dari luar. Kelebihan menyebabkan eksoftalmos, yaitu protrusi mata (bola mata seakan-akan keluar), terjadi peningkatan laju metabolisme dan detak jantung, penurunan berat badan (walaupun nafsu makan tetap atau bertambah), kelelahan, dan gugup.
b)      Hormon kalsitonin
Disekresi pada saat kadar ion-ion kalsium dalam darah terlalu tinggi.
Fungsi à menurunkan kadar ion-ion kalsium dalam darah.

Kelenjar Paratiroid
·         Ada dua pasang (empat buah).
·         Disebut juga kelenjar anak gondok.
·         Letaknya menempel pada permukaan belakang kelenjar gondok (tiroid).
·         Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar paratioid adalah hormon paratiroid (PTH).
Fungsi à memobilisasi ion kalsium (Ca2+) dari rangka, merangsang absorpsi ion kalsium dan fosfor dari saluran pencernaan, serta menyebabkan ginjal mengekskresi ion fosfor pada saat menahan ion kalsium melalui reabsorpsi.
Kekurangan à penyakit tetani yang ditandai dengan gejala kejang-kejang, suhu tubuh naik, gelisah, insomnia, dan kesemutan.
Kelebihan à tulang menjadi rapuh karena banyaknya pengambilan ion fosfor dan kalsium yang terdapat di dalam tulang (osteitis fibrosa/von Recklinghausen), terjadi peningkatan ekskresi kalsium dan fosfor dalam urine yang diikuti dengan diuresis (meningkatkan pengeluaran urine).

Kelenjar Adrenal
·         Terletak pada bagian atas setiap ginjal.
·         Kelenjar adrenal memiliki dua bagian, yaitu:
a)      Medula adrenal
Distimulasi oleh sistem saraf simpatetik.
Medula adrenal memproduksi dua hormon, yaitu:
o   Adrenalin (epinefrin).
Disekresi sekitar empat kali lebih banyak daripada noradrenalin.
Disekresi sebagai tanggapan terhadap keadaan stres.
Peran à
-          Mengubah glikogen di dalam hati menjadi glukosa sehingga meningkatkan kadar gula darah.
-          Melebarkan bronkiolus dan menurunkan diafragma sehingga lebih banyak udara yang dihirup.
-          Meningkatkan laju dan kekuatan detak jantung sehingga meningkatkan tekanan darah.
-          Menyempitkan arteriola darah saluran pencernaan dan organ-organ reproduksi serta menghambat gerak peristaltik.
-          Menyempitkan arteri di kulit sehingga darah yang mengalir ke kulit lebih sedikit.
-          Menyebabkan kontraksi otot penegak rambut sehingga rambut-rambut di kulit menjadi berdiri (merinding).
-          Meningkatkan kesadaraan mental sehingga meningkatkan kepekaan dan kecepatan tanggapan.
-          Mengubah cadangan lemak menjadi asam lemak sehingga tersedia bagi kontraksi otot.
o   Noradrenalin (norepinefrin).
Kerja noradrenalin umumnya bersifat antagonis terhadap kerja adrenalin, contohnya menurunkan tekanan darah dan laju serta kekuatan detak jantung.
Walaupun bekerja secara berlawanan, adrenalin dan noradrenalin memiliki tujuan sama, yaitu mengatur kadar gula darah agar tetap stabil.
b)      Korteks adrenal
Distimulasi oleh hormon-hormon dari hipofisis.
Menghasilkan sejumlah hormon steroid yang disebut kortikoid.
Hormon-hormon tersebut dibentuk dari kolesterol yang disintesis di korteks adrenal atau diserap dari darah.
Hormon-hormon kortikoid merupakan hormon-hormon yang bekerja lambat dan memiliki efek/pengaruh yang lama.
Hormon-hormon kortikoid dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a)      Glukokortikoid
Meliputi kortisol dan kortikosteron.
Berhubungan dengan metabolisme glukosa dan dibentuk pada saat dalam keadaan cemas atau gelisah, demam, dan terkena penyakit.
Fungsi à memengaruhi metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.
Kelebihan à sindrom Cushing yang berhubungan dengan obesitas, kelemahan otot, peningkatan tekanan darah, dan diabetes.
b)      Mineralkortikoid
Meliputi aldosteron.
Berhubungan dengan retensi (penyimpanan) air melalui pengaturan distribusi ion-ion anorganik.
Fungsi à meningkatkan reabsorpsi ion-ion natrium (Na+) dan klorida (Cl-) oleh tubulus ginjal, mengatur konsentrasion ion Na+ dan K+.
c)      Androgen.
Hormon kelamin laki-laki.
Fungsi à mengatur pertumbuhan perilaku seksual laki-laki.
Akibat kerusakan à penyakit Addison yang ditandai dengan turunnya kadar gula darah dan tekanan darah, hilangnya nafsu makan, serta kelelahan.

Kelenjar Pankreas
·         Sebagian besar sel-sel pankreas menghasilkan enzim-enzim pencernaan, tetapi beberapa di antaranya menghasilkan hormon-hormon.
·         Sel penghasil hormon itu tersusun dalam kelompok kecil tersendiri yang dinamakan pulau-pulau Langerhans.
·         Pulau Langerhans terdiri atas dua tipe sel, yaitu sel-sel alfa dan sel-sel beta.
·         Sel-sel alfa menghasilkan hormon glukagon.
·         Sel-sel beta menghasilkan hormon insulin.
·         Keduanya berperan mengatur kadar gula darah, tetapi pengaruhnya berlawanan (antagonistis).
a)      Glukagon
Disekresi ke dalam aliran darah oleh sel-sel alfa pulau Langerhans sebagai tanggapan atas turunnya kadar gula dalam darah.
Bekerja pada sel-sel hati.
Fungsi à mengubah glikogen cadangan menjadi glukosa (glikogenolisis) sehingga kadar gula darah menjadi pulih, meningkatkan mobilisasi asam lemak dari jaringan adiposa (lemak).
b)      Insulin
Memiliki pengaruh yang berlawanan dengan glukagon.
Jika kadar gula darah meningkat (contohnya, setelah memakan makanan berkarbohidrat tinggi), insulin dilepaskan oleh sel-sel beta pulau Langerhans ke dalam aliran darah.
Fungsi à menstimulasi sel-sel hati untuk mengambil glukosa dari darah dan menyimpannya sebagai glikogen, meningkatkan penyerapan glukosa di seluruh sel, mendorong pengubahan karbohidrat menjadi lemak, dan memperlambat pengubahan protein menjadi karbohidrat.
Kegagalan à menimbulkan penyakit diabetes mellitus.

Ovarium dan Testis
·         Ovarium
Organ reproduksi pada perempuan yang berfungsi memproduksi sel telur atau ovum.
Terletak di sebelah kiri dan kanan uterus (rahim)
Selain memproduksi ovum, ovarium juga menghasilkan dua jenis hormon, yaitu:
a)      Estrogen
Penghasil à folikel de Graaf.
Fungsi à merangsang pertumbuhan tanda-tanda kelamin sekunder perempuan pada masa pubertas (misalnya, perkembangan payudara, perkembangan pinggul, dan munculnya rambut-rambut kelamin) serta perilaku seksual
Perangsang à FSH dan LH.
b)      Progesteron
Fungsi à mempersiapkan dinding uterus (endometrium) untuk pertumbuhan embrio dengan cara mempertebal dinding uterus dan meningkatkan suplai darah, menghambat perkembangan folikel baru.
Penghasil à korpus luteum.
Perangsang à LH.
·         Testis
Organ reproduksi pada laki-laki yang berfungsi menghasilkan sel-sel sperma (spermatozoa).
Selain menghasilkan sel-sel sprema, testis juga menghasilkan hormon testosteron.
-          Pembentuk à sel-sel interstisial testis (sel-sel Leydig).
-          Perangsang à LH.
-          Fungsi à bertanggung jawab terhadap perkembangan dan pemeliharaan tanda-tanda kelamin sekunder laki-laki yang meliputi pertumbuhan organ-organ kelamin, pertumbuhan kumis, dan rambut-rambut kelamin, perbesaran laring sehingga suara menjadi lebih berat, serta perkembangan otot secara keseluruhan, mengatur pembentukan sperma (bersama dengan FSH).

No comments:

Post a Comment