Monday, June 3, 2019

Rangkuman Indra Pendengar (Telinga)


Struktur Telinga
1.      Telinga Luar
Bagian yang termasuk telinga luar meliputi daun telinga (pinna), saluran telinga, dan gendang telinga (membran timpanum). Daun telinga merupakan tulang rawan elastis yang dibungkus oleh kulit. Daun telinga berfungsi untuk menangkap dan mengumpulkan getaran suara. Saluran telinga merupakan saluran yang membawa gelombang suara menuju gendang telinga. Di dalam saluran telinga, terdapat rambut-rambut halus yang berfungsi mencegah benda-benda asing, seperti debu masuk ke dalam telinga. Selain itu, terdapat pula kelenjar lilin yang menyekresi cairan semacam lilin (serumen). Cairan itu berfungsi menjaga agar permukaan saluran telinga ataupun gendang telinga senantiasa lembap. Gendang telinga merupakan membran yang tersusun atas jaringan ikat elastis yang tipis dan kuat.
2.      Telinga Tengah
Telinga tengah merupakan sebuah rongga yang berisi udara. Di dalam telinga tengah, terdapat saluran Eustachio yang berfungsi menjaga keseimbangan tekanan udara di dalam faring. Telinga tengah dan telinga luar dihubungkan oleh gendang telinga, sedangkan antara telinga tengah dan telinga dalam dihubungkan oleh jendela oval dan jendela bundar. Gendang telinga berhubungan dengan jendela oval melalui tiga tulang pendengaran, yaitu tulang martil (malleus), tulang landasan (incus), dan tulang sanggurdi (stapes). Ketiga tulang itu melekat pada tempatnya dengan perantaraan ligamen dan otot. Antara tulang landasan dan tulang sanggurdi, terdapat sendi yang memungkinkan gerakan bebas. Ketiga tulang pendengaran itu berfungsi mengirimkan gelombang suara dari gendang telinga menyeberangi rongga telinga tengah menuju jendela oval.
3.      Telinga Dalam
Telinga dalam merupakan suatu rongga berisi cairan yang dikelilingi oleh tulang yang sangat keras, yaitu tulang tengkorak (kranium). Telinga dalam memiliki susunan yang rumit berupa rongga-rongga atau saluran-saluran yang disebut labirin tulang dan labirin membran. Labirin membran merupakan membran yang melapisi labirin tulang. Labirin membran terdiri atas rumah siput (koklea), sakulus, utrikulus, dan saluran setengah lingkaran. Koklea merupakan alat pendengaran, sedangkan sakulus, utrikulus serta saluran setengah lingkaran merupakan alat keseimbangan. Koklea terdiri atas suatu saluran bergulung berisi cairan yang dibagi secara membujur menjadi tiga ruang atau saluran yang dipisahkan oleh membran. Ketiga saluran itu adalah saluran vestibula, saluran tengah, dan saluran timpanum. Saluran vestibula merupakan saluran atau ruang paling atas pada koklea yang berhubungan dengan jendela oval. Adapun saluran timpanum merupakan saluran atau ruang paling bawah pada koklea yang berhubungan dengan jendela bundar. Di dalam saluran vestibula dan saluran timpanum terdapat cairan yang disebut perilimfa. Sementara itu, di dalam saluran tengah terdapat cairan endolimfa. Ketiga saluran itu saling berhubungan melalui lubang kecil bernama helikotrema yang ada di ujung koklea.
Antara saluran vestibula dan saluran tengah terdapat membran Reissner, sedangkan antara saluran tengah dan saluran timpanum terdapat membran basiler. Di tengah saluran tengah terdapat penonjolan membran tektorium yang tidak fleksibel. Membran tektorium terentang paralel dengan membran basiler di sepanjang koklea. Tepat di bawah membran tektorium, membran basiler menyokong organ Corti. Organ Corti tersusun atas sekitar 25.000 sel-sel rambut sensori yang bagian dasarnya berhubungan dengan saraf pendengaran (saraf auditori). Di bagian atas sel-sel sensori terdapat rambut-rambut sensori yang berhubungan engan membran tektorium. Fungsi organ Corti adalah mengubah getaran suara menjadi rangsang saraf yang berjalan ke otak di sepanjang saraf pendengaran (saraf auditori). Saluran setengah lingkaran terdiri atas tiga saluran melengkung yang berisi cairan. Jika Anda menggerakkan kepala, cairan di dalam saluran setengah lingkaran bergerak. Pada salah satu ujung tiap saluran terdapat bongkol atau pembengkakan yang dinamakan ampula. Di dalam ampula, terdapat kupula yang mendeteksi pergerakan cairan dan batu keseimbangan dari zat kapur yang dinamakan otolit.

Proses Mendengar
Suara "berjalan" melintasi udara dalam bentuk gelombang yang tidak terlihat. Agar Anda dapat mendengarnya, gelombang tersebut harus diubah menjadi suara oleh telinga Anda. Getaran suara yang ditimbulkan oleh sumber suara dikumpulkan oleh daun dan lubang telinga, kemudian bawa menuju saluran telinga. Di dalam saluran telinga, gelombang suara "memukul-mukul" gendang telinga dan diubah menjadi getaran-getaran suara. Selanjutnya, getaran tersebut diteruskan oleh ketiga tulang pendengaran (tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi) ke jendela oval. Getaran pada jendela oval menimbulkan gelombang/riak pada perilimfa yang terdapat di dalam saluran vestibula. Kemudian, getaran tadi akan menyebabkan bergetarnya membran Reissner dan endolimfa di dalam saluran tengah. Gelombang/riak pada perilimfa dan endolimfa menyebabkan bergeraknya membran basiler dan membelokkan rambut-rambut pada sel-sel sensori sehingga menyentuh membran tektorium. Begitu rambut-rambut sel sensori membelok, mereka menghasilkan rangsang pada sel-sel sensori yang kemudian dibawa oleh saraf auditori menuju otak tempat rangsang-rangsang itu diterjemahkan menjadi suara.

No comments:

Post a Comment