Monday, June 3, 2019

Asam Basa dalam Lambung


Semalam, secara tiba-tiba, perutku terasa sakit sekali. Awalnya, aku mengira nyeri di perutku adalah gejala PMS. Tapi, aku baru ingat kalau siklus menstruasiku baru selesai seminggu yang lalu. Rasa nyeri itu pun terasa sampai punggung dan leher (kerongkongan). Perutku terasa mual dan kembung. Aku pun berusaha mencari di internet mengenai gejala-gejala yang aku alami. Ternyata, aku sakit maag. Aku pun segera mencari obat maag di kotak obat dan mengunyahnya, sesuai dengan yang tertulis di keterangan obat. Setelah beberapa saat, rasa nyeri itu mulai hilang.
Karena penasaran tentang penyakit yang aku alami, aku pun mencari tahu lebih lanjut. Ternyata, salah satu penyebab sakit maag adalah telat makan dan makanan pedas. Aku baru ingat bahwa aku lupa makan siang dan tadi malam aku makan makanan yang pedas. Ketika kita telat makan, lambung menjadi lebih sensitif dan produksi asam lambung meningkat. Makanan pedas juga dapat memicu produksi asam lambung. Produksi asam lambung yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus. Inilah kenapa timbul rasa nyeri di bagian ulu hati.
HCl (Asam klorida) merupakan asam yang berfungsi sebagai enzim di lambung, yang berguna untuk membunuh kuman dan bakteri pada makanan. HCl termasuk asam yang kuat karena ia berdisosiasi secara penuh dalam air. Dalam keadaan normal, HCl  tidak melukai lambung karena di lambung terdapat lendir yang disebut mukus yang berfungsi melindungi lambung. Namun ketika HCl terlalu banyak, maka lendir tidak bisa melindungi lambung sepenuhnya, sehingga dapat mengikis dinding lambung dan terjadi luka pada dinding lambung. Gejala ini kemudian menyebabkan penyakit maag. Kadar HCl yang berlebih dapat dinetralisir dengan obat maag yang mengandung basa, seperti Mg(OH)2 dan Al(OH)3. Dengan masuknya obat maag ke dalam lambung, maka kondisi pH asam lambung yang terlalu asam bisa kembali normal. Oh iya, obat maag sebaiknya dikunyah agar obat tersebut sudah hancur ketika memasuki lambung dan langsung siap bekerja. Jika langsung ditelan, obat akan terlalu cepat melewati lambung untuk menetralkan asam (efektifitasnya berkurang).


No comments:

Post a Comment