Ketika
liburan, aku bersama teman-temanku pergi ke Bandung. Di sana, aku mengunjungi
berbagai tempat. Namun, ada satu hal yang mengganjal di kepalaku, yaitu
patung-patung tembaga yang memiliki bercak-bercak berwarna kehijauan. Kira-kira
mengapa bercak-bercak kehijauan itu bisa muncul ya?
Ternyata,
bercak berwarna kehijauan di patung tembaga merupakan indikator terjadinya
hujan asam. Hujan asam adalah segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6.
Sebenarnya, hujan secara alami memang bersifat asam (pH sekitar 6). Penyebab
hujan asam adalah kandungan CO2 dan CO, hasil proses pembakaran yang
berlebihan di udara yang larut dengan air dan membentuk asam karbonat (H2CO3)
yang tergolong asam lemah. Yang berbahaya adalah ketika H2S dan SO2,
hasil pembakaran atau pemanasan belerang, bertemu dengan air, karena akan
membentuk asam sulfat (H2SO4) yang tergolong asam kuat.
Hujan
asam memberikan dampak negatif bagi lingkungan maupun makhluk hidup. Air hujan
yang asam dapat meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang
berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Oleh karena itu, hujan asam
menyebabkan jumlah ikan di perairan menurun, merusak lapisan lilin di permukaan
daun, dan hilangnya beragam nutrisi dalam tumbuhan. Selain itu, hujan asam juga
dapat membuat logam menjadi mudah berkarat, dan penyakit kulit. Satu-satunya
manfaat dari hujan asam adalah mampu melarutkan berbagai mineral yang sangat
dibutuhkan oleh hewan dan tumbuhan di bumi (itu pun jika kandungan asamnya
lemah). Hujan asam dapat dicegah dengan menggunakan bahan bakar dengan kadar
belerang rendah, bahan bakar yang ramah lingkungan, dan menerapkan prinsip 3R.
No comments:
Post a Comment