Monday, June 3, 2019

Asam Basa dalam Darah


Akhir-akhir ini, aku sering melihat air minum dengan pH di atas 7 dijual di mana-mana. Sebut saja Pristine dan Total 8+ yang bisa dengan mudah ditemukan di berbagai tempat. Air minum dengan pH di atas 7 ini mengklaim produknya dapat membantu menyeimbangkan asam di dalam aliran darah karena kandungan pH-nya yang basa. Namun, keberadaannya masih menjadi kontroversi. Ada yang mengatakan air alkali dapat menyembuhkan berbagai penyakit kronis, tidak memberikan dampak yang signifikan pada tubuh, ataupun mengganggu kerja tubuh. Belum ada penelitian lebih lanjut tentang air alkali. Namun, di balik kontroversi tersebut, hal ini membuatku berpikir, seberapa pentingnya menjaga kadar pH darah agar tetap seimbang?
Darah harus berada pada tingkat keasaman yang ideal untuk dapat berfungsi dengan baik. pH darah yang ideal adalah 7,35-7.45. Paru-paru dan ginjal adalah organ yang berfungsi untuk mengatur kestabilan asam basa di dalam tubuh manusia. Ketika keseimbangan kimiawi dari asam dan basa tubuh mengalami ketidakseimbangan, akan terjadi asidosis. Tubuh kita bisa menjadi terlalu asam karena terlalu banyak CO2 yang menumpuk dalam tubuh. Hal ini terjadi saat tubuh tidak dapat mengeluarkan cukup CO2. Selain itu, tubuh yang memproduksi terlalu banyak asam, kondisi ginjal yang tidak mampu mengeliminasi asam yang cukup atau mengeluarkan terlalu banyak basa (sehingga tidak mampu menyeimbangkan asam) juga dapat menyebabkan tubuh terlalu asam. Sebaliknya, tubuh juga bisa terlalu basa. Kondisi ini disebut alkalosis yang disebabkan oleh hilangnya ion hidrogen, berkurangnya CO2 yang bersifat asam, dan meningkatnya serum bikarbonat yang bersifat basa.
Untuk mencegah kondisi nilai pH yang tidak seimbang, kita harus menjaga kesehatan paru-paru dan ginjal dengan cara mengurangi konsumsi alkohol, menggunakan obat sesuai aturan, tidak merokok, menjaga berat badan ideal, mencukupi kebutuhan cairan, dan menjaga pola makan.

No comments:

Post a Comment