Monday, June 3, 2019

Perilaku Konsumtif


          Ketika kita melihat sesuatu yang menarik, tentu kita ingin memiliki barang tersebut. Ditambah lagi dengan banyaknya jenis produk yang ada di pasaran saat ini membuat kita ingin memiliki semuanya. Jika kita terus membeli barang-barang yang kita inginkan, tentu akan muncul perilaku konsumtif. Perilaku konsumtif membuat orang membeli produk yang kurang diperlukan untuk memuaskan kesenangan dan keinginan dari pada fungsi atau kebutuhannya. Orang-orang yang konsumtif sudah tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
Menurut Dahlan, perilaku konsumtif merupakan suatu perilaku yang ditandai oleh adanya kehidupan mewah dan berlebihan, penggunaan segala hal yang dianggap paling mahal dan memberikan kepuasaan dan kenyamanan fisik sebesar-besarnya serta adanya pola hidup manusia yang dikendalikan dan didorong oleh suatu keinginan untuk memenuhi hasrat kesenangan semata-mata.
Sebesar apapun pendapatan yang dimiliki, jika seseorang bersifat konsumtif, pendapatan tersebut tentu saja tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Seperti pepatah mengatakan “Lebih Besar Pasak daripada Tiang”. Seseorang yang bergaya hidup konsumtif cenderung memiliki pengeluaran yang lebih besar dibandingkan pendapatan yang ia terima.
            Budaya konsumtif terjadi pada hampir semua lapisan masyarakat, meskipun kadarnya berbeda-beda.  Jika golongan menengah atas yang memiliki uang yang cukup untuk membeli berbagai barang, mungkin tidak akan timbul masalah. Namun, bagaimana dengan kalangan bawah? Mereka yang memiliki perilaku konsumtif tetapi tidak didukung dengan uang yang cukup akan menghalalkan segala cara, seperti mencuri.
Orang-orang yang konsumtif mungkin akan merasa puas dan bahagia jika bisa memiliki barang yang mereka inginkannya. Misalnya, di pasaran muncul telepon genggam jenis terbaru yang menjadi tren di kalangan masyarakat, orang yang konsumtif pasti akan membeli produk tersebut agar tidak merasa ketinggalan zaman dan membuat dirinya lebih percaya diri. Padahal sebenarnya ia sudah memiliki telepon genggam dan belum membutuhkan telepon genggam yang baru.
Gaya hidup yang konsumtif tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga merugikan perekonomian negara. Hal ini disebabkan karena sebagian besar barang yang dibeli adalah produk luar negeri yang dapat menyebabkan negara kita semakin terbebani karena terlalu banyak barang-barang yang diimpor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan dengan semakin banyaknya produk yang diimpor membuat produk dalam negeri harus bersaing dengan produk luar negeri.
Alangkah baiknya jika kita dapat menghilangkan perilaku konsumtif dalam diri kita. Karena perilaku konsumtif ini dapat merugikan perekonomian negara. Dengan membuat anggaran belanja, membuat skala prioritas, menghindari pemakaian kartu kredit, dan cermat ketika membeli barang, kita dapat mengurangi perilaku konsumtif. Belilah sesuatu karena kita membutuhkannya, bukan karena menginginkannya.


No comments:

Post a Comment