Monday, June 3, 2019

Impor Lebih Tinggi daripada Ekspor


Penyebab
-          Harga migas luar biasa tinggi
-          Kebutuhan migas yang tinggi (impor migas jd tinggi. Pdhal sektor nonmigas sudah surplus)
-          Permintaan komoditas dr negara tujuan ekspor indonesia melambat.
-          Adanya penetapan tarif bea masuk untuk kelapa sawit yang tinggi di India.
-          Ekspor ikan ke Jepang terhambat bea masuk
-          ekspor Indonesia kebanyakan masih bersifat memenuhi pesanan atau order, atau pembeli datang. Sifatnya bukan menyerang atau struggle atau masuk ke negara lain. Artinya, produk ekspor Indonesia belum menuju produk ekspor yang berdaya saing.
-          beban regulasi yang ditanggung investor banyak. Padahal ada daya pikat dan daya tarik seperti letak geografis strategis dan populasi besar dengan keamanan yang stabil, ditunjang rating ekonomi yang baik.
-          Konsumsi masyarakat yang selalu meningkat dan banyak barang yg belum mampu dihasilkan industri dlm negeri.
-          Tidak cukup byk barang yg bisa diekspor.

Dampak
-          Pertumbuhan ekonomi menurun.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2018 hanya ada di kisaran 5,1%-5,2%. Angka ini lebih rendah dari kisaran pertumbuhan yang diproyeksikan sebelumnya sebesar 5,1-5,5%.
-          Rupiah sulit untuk menguat.
Nilai tukar rupiah terus tertekan karena tingginya permintaan mata uang asing seperti dolar untuk pembayaran.
-          Menciptakan persaingan bagi industri dalam negeri.
Industri kita tidak berkembang karena produsen dalam negeri tidak dapat bersaing menghadapi pesaing – pesaing di luar negeri (barang2 impor yg masuk).
-          Timbulnya pengangguran.
Dengan mengimpor barang dari luar negeri berarti kita tidak mempunyai kesempatan untuk memproduksi barang – barang tersebut. Perusahaan-perusahaan yang tidak dapat bersaing akhirnya gulung tikar atau bangkrut, sehingga muncul banyak pengangguran akibat dari PHK
-          Neraca pembayaran yang mengalami defisit. Hal ini tentu akan memberikan dampak yang buruk terhadap kegiatan dan kestabilan ekonomi negara. Harga valuta asing pun meningkat sehingga menyebabkan harga barang impor bertambah mahal. Akibat menurunnya kegiatan ekonomi dalam negeri akan menurunkan pula keinginan para pengusaha untuk menanamkan modal maupun membangun kegiatan usaha baru.
-          Pendapatan negara sedikit, menyebabkan utang negara menjadi tambah besar

Solusi
-          Mendorong ekspor.
-          Ekspor nonmigas perlu mencari pasar baru dan produk baru (diversifikasi produk).
-          Meningkatkan hasil pertanian.
Dalam kurun waktu 2014 hingga 2018, produktivitas komoditas jagung meningkat. Impor jagung turun tajam, dari 3,6 juta ton menjadi hanya 180 ribu ton saja. Impor berkurang hampir 3,4 juta ton. hal ini terjadi karena Keberadaan para penyuluh pertanian. Keberadaan penyuluh petani sangat penting untuk membantu para petani meningkatkan hasil pertanian.
-          Industri pertanian harus melakukan hilirisasi produk-produk pertanian. Melalui hilirisasi, para pelaku agrobisnis akan mendapatkan nilai tambah dan jaminan pasar.
-          Menggenjot industri manufaktur.
-          Merangsang angka investasi asing dan portfolio masuk ke Indonesia.
-          Insentif ekspor thdp industri yg berorientasi pd impor
memberi insentif berupa tax holiday kepada sejumlah sektor industri, termasuk industri petrokimia, industri kimia dasar, industri besi dan baja, dan industri hulu lainnya.
-          Identifikasi 500 komoditas yg dpt diproduksi sendiri dlm negeri (tidak perlu impor). Komoditas tsb adl yg memiliki subtitusi dr komoditas yg bs diproduksi dlm negeri.
-          Masyarakat beralih ke moda transportasi umum. (mengurangi impor migas)
-          membuat kebijakan untuk mengembangkan dinamika pasar. Indonesia sendiri sebenarnya sudah punya daya pikat dan daya tarik untuk itu, tapi belum punya daya saing,
-          simplifikasi kebijakan berupa diskon tarif hingga penurunan harga gas.
-          penerbitan paket kebijakan hingga paket 16.
Salah satunya berisi penyederhanaan izin impor bahan baku obat dan makanan oleh BPOM.
-          tata niaga impor.
untuk Industri Kecil dan Menengah (IKM). bertujuan untuk mempermudah IKM mendapatkan bahan baku industri dari luar negeri. berbagai komoditi, spt barang modal tidak baru, makanan dan minuman, obat tradisional dan suplemen kesehatan, elektronika, produk kehutanan, kaca, bahan baku plastik diberikan relaksasi dalam pengimporan. Pemerintah jg mempermudah persyaratan pengajuan Surat Keterangan lmpor (SKI).
-          value creation atau inovasi produk ekspor sehingga nilainya meningkat. Hal ini dilakukan dengan menerapkan standar produk ekspor kelas dunia.
-          meningkatkan industrialisasi produk unggulan komparatif Indonesia seperti produk turunan kayu manis, akar wangi dan sebagainya.
-          mengoptimalkan pemanfaatan berbagai skema fasilitas perdagangan untuk meningkatkan produk global value chain seperti KEK, KITE dan sebagainya.
-          mengembangkan temuan baru produk ekspor,
-          memperluas pasar melalui perluasan perjanjian kerja sama internasional
-          penguatan kelembagaan seperti penguatan infrastruktur pelabuhan

Bukan berarti tidak boleh mengimpor karena impor merupakan bagian yang tak terlepaskan dari industru yang merupakan bagian dari perekonomian. Saat ini 90% bahan baku maupun barang modal industri dipenuhi dari impor. Artinya, lanjut dia, jika impor disetop maka industri tidak berproduksi.  Impor juga menjadi solusi untuk mengontrol harga. Sebab, kapasitas produksi di masing-masing negara berbeda. Di sektor pangan misalnya, impor diperlukan untuk mengontrol harga saat ada gangguan produksi.


No comments:

Post a Comment