Penyebab
-
Harga migas luar biasa
tinggi
-
Kebutuhan migas yang
tinggi (impor migas jd tinggi. Pdhal sektor nonmigas sudah surplus)
-
Permintaan komoditas dr
negara tujuan ekspor indonesia melambat.
-
Adanya penetapan tarif
bea masuk untuk kelapa sawit yang tinggi di India.
-
Ekspor ikan ke Jepang terhambat bea masuk
-
ekspor Indonesia
kebanyakan masih bersifat memenuhi pesanan atau order, atau pembeli datang.
Sifatnya bukan menyerang atau struggle atau masuk ke negara lain. Artinya, produk
ekspor Indonesia belum menuju produk ekspor yang berdaya saing.
-
beban regulasi yang
ditanggung investor banyak. Padahal ada daya pikat dan daya tarik seperti letak
geografis strategis dan populasi besar dengan keamanan yang stabil, ditunjang
rating ekonomi yang baik.
-
Konsumsi masyarakat yang
selalu meningkat dan banyak barang yg belum mampu dihasilkan industri dlm
negeri.
-
Tidak cukup byk barang yg
bisa diekspor.
Dampak
-
Pertumbuhan ekonomi menurun.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun
2018 hanya ada di kisaran 5,1%-5,2%. Angka ini lebih rendah dari kisaran
pertumbuhan yang diproyeksikan sebelumnya sebesar 5,1-5,5%.
-
Rupiah sulit untuk menguat.
Nilai tukar rupiah terus tertekan karena
tingginya permintaan mata uang asing seperti dolar untuk pembayaran.
-
Menciptakan persaingan bagi industri dalam
negeri.
Industri kita tidak
berkembang karena produsen dalam negeri tidak dapat bersaing menghadapi pesaing
– pesaing di luar negeri (barang2 impor yg masuk).
-
Timbulnya pengangguran.
Dengan mengimpor barang dari luar
negeri berarti kita tidak mempunyai kesempatan untuk memproduksi barang
– barang tersebut. Perusahaan-perusahaan yang tidak
dapat bersaing akhirnya gulung tikar atau bangkrut, sehingga muncul banyak
pengangguran akibat dari PHK
-
Neraca pembayaran yang
mengalami defisit. Hal ini tentu akan memberikan dampak yang buruk terhadap
kegiatan dan kestabilan ekonomi negara. Harga valuta asing pun meningkat
sehingga menyebabkan harga barang impor bertambah mahal. Akibat menurunnya
kegiatan ekonomi dalam negeri akan menurunkan pula keinginan para pengusaha
untuk menanamkan modal maupun membangun kegiatan usaha baru.
-
Pendapatan negara sedikit,
menyebabkan utang negara menjadi tambah besar
Solusi
-
Mendorong ekspor.
-
Ekspor nonmigas perlu mencari pasar baru
dan produk baru (diversifikasi produk).
-
Meningkatkan hasil pertanian.
Dalam kurun waktu 2014
hingga 2018, produktivitas komoditas jagung meningkat. Impor jagung turun
tajam, dari 3,6 juta ton menjadi hanya 180 ribu ton saja. Impor berkurang
hampir 3,4 juta ton. hal ini
terjadi karena Keberadaan para penyuluh pertanian. Keberadaan penyuluh petani
sangat penting untuk membantu para petani meningkatkan hasil pertanian.
-
Industri pertanian
harus melakukan hilirisasi produk-produk pertanian. Melalui hilirisasi, para pelaku
agrobisnis akan mendapatkan nilai tambah dan jaminan pasar.
-
Menggenjot industri manufaktur.
-
Merangsang angka investasi asing dan
portfolio masuk ke Indonesia.
-
Insentif ekspor thdp industri yg
berorientasi pd impor
memberi insentif berupa
tax holiday kepada sejumlah sektor industri, termasuk industri petrokimia,
industri kimia dasar, industri besi dan baja, dan industri hulu lainnya.
-
Identifikasi 500 komoditas yg dpt
diproduksi sendiri dlm negeri (tidak perlu impor). Komoditas tsb adl yg
memiliki subtitusi dr komoditas yg bs diproduksi dlm negeri.
-
Masyarakat beralih ke moda transportasi
umum. (mengurangi impor migas)
-
membuat kebijakan untuk
mengembangkan dinamika pasar. Indonesia sendiri sebenarnya sudah punya daya
pikat dan daya tarik untuk itu, tapi belum punya daya saing,
-
simplifikasi kebijakan
berupa diskon tarif hingga penurunan harga gas.
-
penerbitan paket
kebijakan hingga paket 16.
Salah satunya
berisi penyederhanaan izin impor bahan baku obat dan makanan oleh BPOM.
-
tata niaga impor.
untuk Industri Kecil dan Menengah
(IKM). bertujuan untuk mempermudah IKM mendapatkan bahan baku industri dari
luar negeri. berbagai komoditi,
spt barang modal tidak baru, makanan dan minuman, obat tradisional dan suplemen
kesehatan, elektronika, produk kehutanan, kaca, bahan baku plastik diberikan relaksasi dalam pengimporan.
Pemerintah jg mempermudah persyaratan pengajuan Surat Keterangan lmpor (SKI).
-
value creation atau
inovasi produk ekspor sehingga nilainya meningkat. Hal ini dilakukan dengan
menerapkan standar produk ekspor kelas dunia.
-
meningkatkan
industrialisasi produk unggulan komparatif Indonesia seperti produk turunan
kayu manis, akar wangi dan sebagainya.
-
mengoptimalkan
pemanfaatan berbagai skema fasilitas perdagangan untuk meningkatkan produk
global value chain seperti KEK, KITE dan sebagainya.
-
mengembangkan temuan baru
produk ekspor,
-
memperluas pasar melalui
perluasan perjanjian kerja sama internasional
-
penguatan kelembagaan
seperti penguatan infrastruktur pelabuhan
Bukan berarti tidak boleh mengimpor
karena impor merupakan bagian yang tak terlepaskan dari industru yang merupakan
bagian dari perekonomian. Saat ini 90% bahan
baku maupun barang modal industri dipenuhi dari impor. Artinya, lanjut dia,
jika impor disetop maka industri tidak berproduksi. Impor juga menjadi
solusi untuk mengontrol harga. Sebab, kapasitas produksi di masing-masing
negara berbeda. Di sektor pangan misalnya, impor diperlukan untuk mengontrol
harga saat ada gangguan produksi.
No comments:
Post a Comment